Efek Jalan Kaki Lebih Dahsyat dari Berlari

Berjalan mungkin tampak hanya sekedar cara untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Banyak orang yang menganggap kalau jalan kaki bukanlah cara tepat untuk berolahraga dan membakar kalori. Tapi faktanya, efek positif jalan kaki bagi kesehatan tubuh tak kalah dengan berlari.

Sebuah studi yang dilakukan tim dari Life Science Division at Lawrence Berkeley National Laboratory pada Mei 2013 menganalisis data dari 33.000 pelari dan 16.000 orang yang suka berjalan kaki. Mereka membandingkan efek kesehatan dari tiap aktivitas.

Selama ini berlari dianggap latihan yang lebih intensif dan signifikan. Tapi ternyata jalan kaki juga memiliki dampak yang lebih baik. Dari penelitian selama enam tahun, berlari memang  menurunkan risiko tekanan darah tinggi sebesar 4,2 persen. Lalu, menurunkan risiko kolesterol tinggi (4,3 persen), diabetes (12,1 persen) dan penyakit kardiovaskular (4,5 persen). Tentu saja ini kabar baik.

Efek berjalan tenyata lebih dari berlari. Perbandingan pun dilakukan. Seperti dilansir dari YouBeauty, pejalan kaki yang berjalan secara teratur risiko terkena tekanan darah tinggi berkurang hingga 7,2 persen. Termasuk, presentase risiko diabetes berkurang 12,3 persen dan risiko penyakit kardiosvaskular berkurang hingga 9,3 persen.

Penurunan risiko penyakit berbahaya justru lebih besar dengan berlari. Keduanya memiliki memiliki dampak positif bagi kesehatan. Makin teratur Anda melakukannya, maka makin baik bagi kondisi tubuh. 

Jika Anda selama ini telah jogging atau sprinting (lari cepat), maka lakukan terus. Selama otot dan tulang tak bermasalah, teruslah berlari karena jantung sudah terbiasa dengan kegiatan yang sangat intensif.

Apabila Anda kemudian mengalami cedera dan tak kuat berlari, tak masalah. Berjalan kaki saja. Lakukan setiap pagi atau sore. Aktivitas sederhana ini akan membuat darah mengalir lebih lancar, tubuh lebih fit, dan kulit tampak lebih cerah.

sumber: kompas.com