Jokowi: Jangan Ada Lagi Anak-anak Hidup di Jalanan
Mengenakan baju khas Betawi dan didampingi Kepala Dinas Sosial Kian Kelana dan Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin, Jokowi menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian empat gedung tersebut. Menurut mantan Wali Kota Solo itu, dengan adanya panti-panti sosial tersebut, Pemprov DKI dapat memberikan pelayanan kepada anak-anak jalanan yang masih banyak ditemui di Ibu Kota.
"Jangan sampai anak jalanan masih ada di jalanan. Mereka bisa ditampung di sini. Tunagrahita juga ditampung di panti sosial ini," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, agar para penghuni panti, atau yang biasa disebut warga binaan sosial, tidak kabur dari panti, mereka harus diberikan pendekatan pelayanan yang berbeda dari pendekatan yang sudah ada.
Saat ini, kata Jokowi, sudah banyak rumah singgah yang dikelola oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), tetapi, menurutnya, fasilitas di panti sosial milik Pemprov DKI jauh lebih memadai. "Fasilitas di sini lebih baik. Gabungan antara pendekatan LSM dan pelayanan yang difasilitasi. Pokoknya jangan sampai di jalanan masih ada anak-anak jalanan," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Jokowi tak memberikan sambutan. Ia hanya menandatangani prasasti yang menandakan sebanyak empat gedung panti sosial telah diresmikan. Gedung Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa pun telah memenuhi syarat Gubernur untuk berkarakter khas Betawi. Di bagian atap dan bagian terasnya, sudah terdesain dengan warna hijau dan kuning khas Betawi.
Setelah menandatangani prasasti, Jokowi langsung berkeliling lantai satu Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa dan masuk ke dalam kamar asrama, ruang kegiatan, ruang makan, dan ruang keterampilan.
Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa merupakan panti sosial yang digunakan untuk menampung dan memberikan pembinaan kepada mereka yang mengalami gangguan jiwa, seperti frustrasi karena jatuh miskin, putus cinta, narkoba, tidak kuat menuntut ilmu, dan broken home.
Panti sosial ini sudah berdiri sejak tahun 1990-an dan memiliki kapasitas sampai 350 orang untuk tahun ini. Staf panti sosial, Fatma, mengatakan panti ini hanya memberikan rehabilitasi sosial bagi para warga binaan sosial dan tidak untuk rehabilitasi secara medis. "Nanti di sini mereka diberikan pembinaan keterampilan, seperti membuat keset, sapu, kain pel, yang akan dijual di pasar dan Carrefour. Penghasilannya juga untuk mereka," kata Fatma.
Sumber: kompas.com
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar