Diet Tanpa Makan Siang, Sehatkah?
Kamis, 11 Juli 2013
1
komentar
Boleh makan mie ayam, tapi nikmati setengah porsi saja.
Saya seorang mahasiswi, sehari-hari selain di kampus saya juga aktif mengajar di salah satu lembaga bimbel. Saya saat ini sedang melakukan program diet, tetapi saya tidak tahu diet yang saya lakukan itu baik atau tidak. Pagi sebelum berangkat saya sarapan setengah dari porsi umum, kemudian makan malam pukul 18.00 dengan porsi yang sama. Tetapi saya sangat malas untuk olahraga karena alasan kesibukan saya yang terkadang sampai rumah pun sudah jam 21.00. Yang ingin saya tanyakan, apakah sehat diet yang saya lakukan? Solusi apa agar mempunyai berat badan ideal dengan segudang aktivitas seperti itu? (Siska DA, 19)
J:
Dear Siska,
Melihat kegiatan Siska yang cukup padat, maka program diet yang dilakukan haruslah diet yang mampu mendukung semua kegiatan, dikurangi sekitar 500 kkal setiap harinya. Karena Siska tidak melampirkan data berat maupun tinggi badan, saya perkirakan untuk seusia Siska sebaiknya mengonsumsi antara 1200-1500 kkal.
Diet yang Siska lakukan boleh dikatakan kurang tepat. Ada beberapa solusi yang dapat Siska lakukan agar mempunyai berat badan yang ideal:
1. Diet, yang pada prinsipnya pengaturan diet untuk penurunan berat badan, juga harus memperhatikan istilah "3J", yaitu jumlah makanan yang dikonsumsi, jenis makanan, dan jadwal makan.
* Jumlah makanan yang dikonsumsi untuk sarapan dan makan malam biasanya hampir sama, yaitu sekitar 20 persen dari total kalori yang ada. Siska tidak mendiskripsikan secara terperinci makanan apa saja yang dimakan dalam ½ porsi umum. Sebagai contoh, untuk makan mie ayam, Siska boleh mengonsumsi sekitar ½ porsi, namun dengan komposisi sayur yang lebih banyak.
* Jenis makanan yang dikonsumsi, utamakan yang kaya akan serat sehingga lebih lama membuat rasa kenyang, juga baik untuk mencegah konstipasi dan mengurangi jumlah kalori yang masuk. Contoh, setiap kali makan utamakan asupan serat dari sayur dan buah sebanyak dua porsi setiap kali makan, baik sarapan, makan siang, maupun makan malam.
* Jadwal makan juga harus diperhatikan agar Siska tidak melakukan balas dendam saat makan karena terlalu banyak melewatkan waktu makan yang ada. Sebagai contoh, Siska hanya makan pagi dan malam saja. Bagaimana dengan makan siang serta snack time? Sebaiknya makan tetap diatur 6x sehari dalam bentuk sarapan, snack pagi, makan siang, snack sore, makan malam, dan snack malam jika masih lapar. Snack dapat diberikan dalam bentuk buah atau puding rendah kalori.
2. Aktivitas fisik
* Mengingat pekerjaan Siska yang sangat padat, tentunya stamina juga harus diperhatikan. Agar Siska tetap bugar dan sehat, jangan lupa melakukan aktivitas fisik secara teratur. Aktivitas fisik dapat dilakukan dalam bentuk jalan kaki, baik dari kampus ke tempat bimbel, dan seterusnya. Seharusnya aktivitas fisik rutin tidak memerlukan waktu khusus untuk melakukannya. Atau Siska dapat juga melakukan kegiatan olahraga saat libur, misalnya Sabtu atau Minggu.
* Aktivitas fisik yang tepat akan membantu mengurangi jumlah energi sehingga ikut dalam program penurunan berat badan.
Sumber: kompas.com
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Diet Tanpa Makan Siang, Sehatkah?
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://sebarberitabaru.blogspot.com/2013/07/diet-tanpa-makan-siang-sehatkah.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
1 komentar:
bener banget.. diet itu mengurangi lemak tubuh bukan mengurangi berat badan.. :D
Posting Komentar