Dibanderol Rp 190.000, Nokia 105 Bisa " Melek " 1 Bulan
Senin, 25 Februari 2013
1
komentar
Nokia meluncurkan ponsel low end seri 105. Ponsel yang dibanderol seharga 15 euro atau sekitar Rp 190.000 itu diperuntukkan bagi mereka yang hanya menggunakan ponsel untuk menelepon dan SMS. Fiturnya tak banyak, tapi daya tahan baterainya luar biasa, satu bulan lebih.
"Ponsel ini sangat esensial. Tanpa mengabaikan desain, ponsel ini menawarkan semua kebutuhan utama pengguna, yaitu menelepon dan pesan singkat," kata Executive Vice President of Design at Nokia Marko Ahtisaari saat memperkenalkan ponsel tersebut dalam World Mobile Congress di Barcelona, Spanyol, Senin (25/2/2013).
Marko mengklaim, ponsel low-end ini memiliki daya tahan baterai yang tangguh, 35 hari standby dan 12,5 jam bicara. Saat acara peluncuran, ia menunjukkan level baterai yang tersisa 3/4 bar. "Anda lihat indikator baterai, saya men-charge-nya dua minggu lalu," kata dia.
Ponsel ini memiliki fitur radio FM dan lampu flash di sisi atasnya, yang dapat digunakan sebagai senter. Ada dua pilihan warna, cyan dan hitam.
Layarnya terlihat tidak besar karena memang tidak banyak fitur yang ditanam di dalamnya. Juga tidak ada kamera. Jadi, ponsel anyar ini benar-benar fungsional untuk kebutuhan dasar sebuah ponsel.
Nokia 105 akan masuk ke pasar Indonesia pada kuartal pertama tahun 2013 ini.
Sumber: kompas.com
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Dibanderol Rp 190.000, Nokia 105 Bisa " Melek " 1 Bulan
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://sebarberitabaru.blogspot.com/2013/02/dibanderol-rp-190000-nokia-105-bisa.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
1 komentar:
Persaingan yang berat di smartphone sepertinya membuat nokia banting stir menyasar pasar bawah. Kita lihat nanti sambutannya di Indonesia, secara kalangan menengah- bawah Indonesia sdh mampu beli smartphone, meskipun mngkn seken, nampaknya cukup berat untuk masuk pasar Indonesia.
Posting Komentar