Pacar Hebat Belum Tentu Menjadi Suami Sempurna
Selasa, 17 September 2013
0
komentar
Ilustrasi
Pria berwajah tampan dan secara ekonomi sudah mapan, apalagi ia orang yang romantis, sering dianggap sebagai kriteria ideal sebagai kekasih. Namun, sadarilah bahwa pacar sempurna belum tentu bisa menjadi suami yang baik. Perhatikan saja sifat si dia, apakah memenuhi syarat berikut untuk menjadi suami idaman?
1. Sadar Anda dan dia punya kedudukan yang sama
Dalam sebuah hubungan yang baik seharusnya ada keseimbangan posisi dan kedudukan di antara Anda berdua. Justru ketika salah satunya merasa seolah-olah sudah memberi kontribusi yang sangat banyak dibanding pasangan, secara tak langsung Anda merasa bahwa Andalah yang paling berkorban dalam hubungan ini.
Perancang busana India, Shivani Patel mengungkapkan bahwa pasangan suami-istri yang baik adalah orang yang selalu bersama-sama untuk membuat keputusan penting. Di dalam keluarga, suami-istri harus berdiskusi tentang pendidikan anak atau kelangsungan rumah tangga. Sifat keterbukaan komunikasi dan menganggap Anda dan dirinya punya posisi yang sama sejak pacaran bisa jadi pertanda untuk bahwa dia bisa menjadi seorang suami yang baik.
Psikolog Diana Cherian Ahluwalia mengungkapkan bahwa ada dua faktor kunci yang harus dimiliki oleh pria untuk menjadi suami yang baik. Antara lain, memiliki pendidikan yang cukup dan kemandirian diri. Pendidikan akan membantu pria untuk memiliki pikiran dan pandangan yang luas akan kesetaraan posisi, sedangkan kemandirian sangat dibutuhkan untuk membangun rumah tangga.
2. Memberi Anda ruang
Ketika sudah menikah, suami pasti bertanggung jawab kepada istrinya. Meski demikian, ini bukanlah alasan untuk mengekang Anda di dalam rumah. Suami yang baik akan memberikan ruang untuk menjalankan hidup Anda sendiri. Ruang pribadi Anda juga penting karena bisa membantu meringankan beban dan masalah yang dihadapi.
Suami yang baik adalah suami yang mampu memberikan kebebasan dan ruang untuk Anda. Mungkin dia tak suka beberapa hal yang Anda lakukan, tapi dia tidak menghentikan Anda untuk melakukannya. Asalkan hal tersebut bukanlah hal yang negatif dan membahayakan.
Pasti tak mau kan punya suami yang posesif dan mengatur semua kegiatan Anda dari pagi sampai malam. Apalagi ia tak memberi Anda waktu pribadi untuk melakukan hal yang disukai. Sifat ini sebenarnya bisa mulai terlihat sejak pacaran.
3. Berlaku adil
Setiap hubungan pasti tak berjalan selalu mulus, kadang ada kerikil kecil yang menghambat. Namun perdebatan ini harusnya selalu diakhiri dengan kompromi antarpasangan. Untuk itu, Anda berdua harus berusaha untuk adil, dan tidak emosi atau memaki pasangan dan saling menyalahkan.
Seorang pasangan yang akan menjadi suami yang baik akan berusaha untuk selalu berlaku adil menyikapi segala sesuatunya. Seorang pria baik pasti tahu bahwa tak cuma perbuatan dan juga kekerasan yang bisa melukai pasangannya. Pria baik tahu bahwa kata-kata kasar juga bisa melukai hati pasangannya.
1. Sadar Anda dan dia punya kedudukan yang sama
Dalam sebuah hubungan yang baik seharusnya ada keseimbangan posisi dan kedudukan di antara Anda berdua. Justru ketika salah satunya merasa seolah-olah sudah memberi kontribusi yang sangat banyak dibanding pasangan, secara tak langsung Anda merasa bahwa Andalah yang paling berkorban dalam hubungan ini.
Perancang busana India, Shivani Patel mengungkapkan bahwa pasangan suami-istri yang baik adalah orang yang selalu bersama-sama untuk membuat keputusan penting. Di dalam keluarga, suami-istri harus berdiskusi tentang pendidikan anak atau kelangsungan rumah tangga. Sifat keterbukaan komunikasi dan menganggap Anda dan dirinya punya posisi yang sama sejak pacaran bisa jadi pertanda untuk bahwa dia bisa menjadi seorang suami yang baik.
Psikolog Diana Cherian Ahluwalia mengungkapkan bahwa ada dua faktor kunci yang harus dimiliki oleh pria untuk menjadi suami yang baik. Antara lain, memiliki pendidikan yang cukup dan kemandirian diri. Pendidikan akan membantu pria untuk memiliki pikiran dan pandangan yang luas akan kesetaraan posisi, sedangkan kemandirian sangat dibutuhkan untuk membangun rumah tangga.
2. Memberi Anda ruang
Ketika sudah menikah, suami pasti bertanggung jawab kepada istrinya. Meski demikian, ini bukanlah alasan untuk mengekang Anda di dalam rumah. Suami yang baik akan memberikan ruang untuk menjalankan hidup Anda sendiri. Ruang pribadi Anda juga penting karena bisa membantu meringankan beban dan masalah yang dihadapi.
Suami yang baik adalah suami yang mampu memberikan kebebasan dan ruang untuk Anda. Mungkin dia tak suka beberapa hal yang Anda lakukan, tapi dia tidak menghentikan Anda untuk melakukannya. Asalkan hal tersebut bukanlah hal yang negatif dan membahayakan.
Pasti tak mau kan punya suami yang posesif dan mengatur semua kegiatan Anda dari pagi sampai malam. Apalagi ia tak memberi Anda waktu pribadi untuk melakukan hal yang disukai. Sifat ini sebenarnya bisa mulai terlihat sejak pacaran.
3. Berlaku adil
Setiap hubungan pasti tak berjalan selalu mulus, kadang ada kerikil kecil yang menghambat. Namun perdebatan ini harusnya selalu diakhiri dengan kompromi antarpasangan. Untuk itu, Anda berdua harus berusaha untuk adil, dan tidak emosi atau memaki pasangan dan saling menyalahkan.
Seorang pasangan yang akan menjadi suami yang baik akan berusaha untuk selalu berlaku adil menyikapi segala sesuatunya. Seorang pria baik pasti tahu bahwa tak cuma perbuatan dan juga kekerasan yang bisa melukai pasangannya. Pria baik tahu bahwa kata-kata kasar juga bisa melukai hati pasangannya.
Sumber : idiva
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Pacar Hebat Belum Tentu Menjadi Suami Sempurna
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://sebarberitabaru.blogspot.com/2013/09/pacar-hebat-belum-tentu-menjadi-suami.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar